
Kepahiang-radarpublik.id
Miris bagi murid SD 06 Kepahiang tepatnya desa kelilik kecamatan Kepahiang kabupaten Kepahiang provinsi Bengkulu, bagaimana tidak sejak mendaftar disekolah tersebut sampai saat ini sudah naik ke kelas ll mereka belum juga mendapatkan baju seragam sekolah, sedangkan para orang tua murid sudah membayar sebesar 360 ribu rupiah,
Seperti yang disampaikan oleh saudara aman yang merupakan salah satu wali murid di sekolah SD 06 Kepahiang bahwasannya beliau dan beberapa wali murid sudah melakukan pembayaran baju seragam sekolah anaknya pada tahun 2021, namun sampai saat ini tahun 2022 baju yang dimaksud tersebut belum juga diterimanya,
“Saya sudah membayar sejak bulan 3 tahun 2021 tapi sampai sekarang baju tersebut belum juga saya terima, ujarnya
Saya juga pernah menanyakan kepada kepsek dimana tempat ia memesan baju tersebut namun kepsek tidak mau menunjukan tempatnya bahkan kepala sekolah juga tidak mau memberikan nomor telpon penjahit tersebut dengan alasan nomornya tidak bisa dihubungi, terang aman
Lebih lanjut aman menjelaskan bahwa hampir setiap hari selalu wali murid datang kesekolah untuk menanyakan hal tersebut namun berulang kali pula para wali murid mendapatkan alasan alasan lain dari kepala sekolah, hal ini juga dibenarkan oleh hampir seluruh guru yang ada disekolah tersebut,
“Kami para guru juga sudah sangat pusing dengan masalah ini karna kami hampir setiap hari didatangi oleh para wali murid, dan hal ini juga pernah kami sampaikan kepada kepala sekolah untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut, apakah yang sudah bayar lunas kita kasih dulu bajunya atau gimana, akantetapi kepala sekolah menyampaikan baju belum bisa diambil kalau pembayarannya belum lunas semua, ujar salah satu guru disekolah tersebut
Selain itu saat ditanya tentang prioritas penggunaan dana biaya operasional sekolah (BOS) bendahara sekolah tersebut mengaku dia tidak pernah dilibatkan dalam pengelolaan dana bos tersebut, ia mengaku hanya menerima honor dan menyampaikan honor para guru yang lain atas perintah kepala sekolah, sedangkan untuk belanja keperluan sekolah saya tidak pernah tau, saya hanya menerima saja apa yang sudah dibeli oleh kepala sekolah, ujarnya
“Untuk masalah SPJ saya juga tidak pernah tau karna semua dikerjakan oleh operator dan kepala sekolah, intinya saya hanya atas namanya saja bendahara akantetapi pengelolaan dana bos tersebut saya sama sekali tidak pernah dilibatkan sesuai dengan pungsi bendahara yaitu menerima, menyimpan dan mengeluarkan, pungkasnya
Sementara itu saat ditemui awak media radarpublik.id dikediamannya rahmayani selaku kepala sekolah enggan berkomentar dengan alasan beliau sedang berada dirumah pribadinya dan bukan dalam jam dinas, sedangkan saat awak media menemui yang bersangkutan itu masih dalam jam belajar siswa hanya saja yang bersangkutan yang tidak masuk kesekolah, (andikha)