Kepahiang, Radarpublik.id – salah seorang perangkat desa bukit menyan diduga merangkap jabatan sebagai guru honorer di sekolah SMP negri 7 kecamatan bermani Ilir kabupaten Kepahiang.
Sebelumnya awak media radarpublik.id mendapatkan info dari masyarakat setempat bahwasan nya ada salah satu perangkat desa bukit menyan yang juga berkerja sebagai tenaga pengajar honorer alias dobel jobs di sekolah SMP negri 7 bermani Ilir, berbekal dari info tersebut awak media melakukan penelusuran dilapangan dan mendapatkan kebenaran tentang info tersebut.
Selanjutnya tim awak media radarpublik.id melakukan konfirmasi terhadap yang bersangkutan terkait info rangkap jabatan tersebut dan yang bersangkutan membenarkan bahwa selain menjadi perangkat desa bukit menyan dirinya juga merangkap sebagai tenaga pengajar honorer di SMP negri 7 bermani Ilir, beliau juga menjelaskan bahwa dirinya menjadi guru honorer itu digaji melalui dana BOS bukan dari APBN sedangkan dana BOS itu sendiri berasal dari dana APBN, beliau (kasiri) juga memastikan bahwa tidak ada masalah dengan gajinya yang dobel sebagai perangkat desa dan sebagai guru honorer yang nota bene sumber gaji tersebut berasal dari APBN atau APBD.
Oknum perangkat desa ini diduga telah melabrak aturan pemerintah diantaranya, peraturan pemerintah nomor 11 tahun 2017 pasal 98, peraturan pemerintah tentang desa seperti undang-undang desa nomor 5 tahun 1999, undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa pasal 51 ayat (1) huruf (b), peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 2 tahun 2022 serta peraturan pemerintah nomor 35 tahun 2021.
Melihat kenyataan tersebut tim awak media radarpublik.id akan melakukan koordinasi dan konfirmasi kepada pihak pihak terkait mengingat apa yang dilakukan yang bersangkutan dinilai berpotensi menimbulkan kerugian negara meski dalam skala kecil.
(ANDI SUWANDI)
