Gorontalo kota – Radarpublik.Id – Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo terpantau mendatangi penjual takjil dan minuman dibawah Tower Pakaya (Eks Menara Limboto), Jumat (29/03/2024).
Bupati Nelson Pomalingo tampaknya mendatangi satu persatu lapak atau tempat jualan takjil sambil menanyakan harga dari setiap takjil yang djual oleh pedagang.
Dari hasil pantauan awak media, ada beberapa suara yang keluar dari para pedagang takjil dan minuman. Seperti yang diungkapkan salah satu pedagang
Pantauan radarpublik.Id Gorontalo bahwa dirinya menyampaikan bahwa Bupati Nelson datang dipedagang hanya sebatas bertanya-tanya saja tanpa mau membeli.
Padahal kami sangat berharap beliau selaku Pimpinan daerah kabgor agar kiranya mau memberi sedikit sedekah membeli jualan kami agar bisa meringankan ekonomi kami selaku rakyat kecil.
“Sebelumnya saya itu merasa senang dengan kedatangan pak bupati, apalagi berkunjung ke tempat penjual, bupati hanya bertanya kalau kue ini dijual berapa ?, saya jawab Rp 5000,00 (Lima Ribu Rupiah) per mika, setelah itu bupati langsung pindah ke lapak lainya,” ungkapnya sambil meminta namanya tidak diberitakan.
“Saya perhatikan hal yang sama juga terjadi dilapak lainya. Saya sudah berharap kalau bupati akan membeli dagangan kami, ini malah tidak ada satupun dagangan yang dibeli oleh pak bupati. Ini bupati cuman banyak tanya tapi tidak membeli,” lanjutnya.
Dari beberapa informasi yang awak media dapatkan bahwa, para penjual takjil dikompleks Tower Pakaya tersebut dibebankan pembayaran, mulai dari Rp 50.000,00 (Lima Puluh Ribu Rupiah) biaya penempatan meja atau lapak. Rp 10.000,00 (Sepuluh Ribu Rupiah) setiap hari nya. Rp 3000,00 (Tiga Ribu Rupiah) biaya kebersihan. Pungutan tersebut berdasarkan penulusuran awak media tidak ada nya karcis retribusi yang diterima oleh pedagang. Jangan sampai hal ini terindikasi ada pungutan liar (pungli).
Source : Zulhas