Sulut – radarpublik.id. Bahan Bakar Solar (BBM) Bersubsidi,adalah bahan bakar yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat,tujuan pemerintah memberikan subsidi BBM terhadap masyarakat adalah untuk menekan harga BBM dalam negeri agar tetap berada pada level terjangkau untuk masyarakat kurang mampu.
Merujuk aturan yang disebutkan,konsumen yang berhak membeli solar dengan harga subsidi adalah konsumen rumah tangga,usaha mikro,usaha perikanan,usaha pertanian,transportasi dan pelayanan umum.
Hasil pantauan media,selasa (23/04/2024) penyebab kelangkaan solar subsidi terjadi karena adanya penyelewengan BBM yang bermuara ke industri industri besar dan pertambangan,sehingga banyak terjadi penimbunan BBM subsidi oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab.
Dari pantauan radarpublik.id,beberapa bulan terakhir dimana seseorang big bos yang bisa di kategorikan Raja Solar Sulawesi Utara,adalah Ko Afu yang “Diduga” setiap hari harus menyediakan puluhan ribu liter Solar,untuk memenuhi kebutuhan di beberapa industri besar dan pertambangan yang berada di luar Sulawesi Utara.
Peran Ko Afu sangat rapi,dengan istilah yang sekarang “main cantik” dimana Ko Afu hanya bermain di belakang layar saja,dan untuk persoalan dana itu gampang,pada prinsipnya usaha maling solar harus jalan dan tetap lancar.
Beberapa minggu terakhir,ketika radarpublik.id bertandang ke kota Bitung,ternyata masih ada antrian mobil tangki (refueller) yang kapasitas muatan 8000 liter,menunggu di pelabuhan untuk persiapan menyuplai ke luar daerah lewat kapal yang sudah menunggu beberapa hari sebelumnya.
Dari beberapa refueller yang berjejer tersebut,diduga antaranya terdapat sebagian BBM milik dari Ko Afu,dengan cara membeli dari para penyuplai yang di dapatkan dari SPBU SPBU terdekat yaitu daerah manado dan minahasa sekitarnya.
Kuat dugaan Ko Afu telah main mata atau kerjasama dengan oknum oknum APH ,karena sudah terbukti dari tahun ke tahun,usahanya ini masih berjalan mulus atau aman aman saja.
Di kesempatan yang lain,beberapa tim dari media ini,mencoba menghubungi lewat ponselnya bos Afu walaupun telp berdering,namun tidak pernah di angkat,begitupun tim media pernah bertandang ke kediaman bos Afu untuk dimintai bahan keterangan,yang berada di desa Pineleng,namun orang rumah atau saudara yang di temui tim,selalu jawabannya Ko Afu lagi keluar kota,dan belum tau pulang kapan,sampai berita ini terbit Ko Afu belum bisa menjawab. (J.S)