Kepahiang, radarpublik.id – Pemerintah Kabupaten Kepahiang menargetkan pembangunan 450 unit fasilitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK) di 18 desa pada tahun 2025. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas sanitasi dan mendukung pencegahan stunting di kalangan masyarakat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kepahiang, Tedy Adeba ST, menjelaskan bahwa pembangunan MCK akan dilakukan dengan sistem swakelola, yang berarti masyarakat desa akan dilibatkan langsung dalam proses pengerjaan. “Setiap desa akan mendapatkan 25 unit MCK, dan kami targetkan proyek ini tuntas pada akhir 2025,” ujarnya saat ditemui di kantor PUPR.
Sumber dana untuk proyek ini berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2025. Ibnu Hajar, Kabid Cipta Karya PUPR, menambahkan bahwa penerima manfaat akan diprioritaskan bagi warga yang belum memiliki fasilitas MCK atau yang kondisi MCK-nya sudah tidak layak. “Mekanisme penentuan penerima manfaat diserahkan kepada pemerintah desa agar lebih tepat sasaran,” jelasnya.
Program sanitasi pedesaan ini juga memiliki tujuan strategis untuk meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dan menekan angka stunting, yang masih menjadi tantangan di Kabupaten Kepahiang. “Sanitasi yang sehat berkaitan langsung dengan penurunan stunting. Dengan adanya MCK yang layak, kebiasaan buang air sembarangan bisa berubah dan kesehatan keluarga lebih terjaga,” tambah Ibnu.
Pemerintah Kabupaten berharap bahwa kehadiran fasilitas ini akan mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. “Kami ingin masyarakat tidak lagi buang air besar sembarangan. Semoga program ini membawa manfaat nyata dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi warga Kepahiang,” pungkas Tedy.
Dengan langkah ini, diharapkan Kabupaten Kepahiang dapat mencapai peningkatan signifikan dalam kualitas sanitasi dan kesehatan masyarakat di tahun-tahun mendatang.